Rektor IPB University, Prof Arif Satria menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Texas A&M University, Colossal Biosciences, dan Re:Wild di Texas, USA pada Senin (27/02). Kerjasama ini bertujuan untuk peningkatan populasi badak Jawa dan badak Sumatera yang ada di Indonesia. Kerjasama ini melibatkan prodi kedokteran hewan, prodi sains biomedis dan prodi lain di bawah kedokteran hewan dan biomedis.
Melalui kerjasama tersebut, IPB University bersama mitra menargetkan peningkatan populasi badak Sumatera di wilayah konservasi melalui pendekatan gene-editing.
“Upaya peningkatan populasi Badak Sumatra tidak hanya bermanfaat untuk konservasi hewan terancam punah yang ada di Indonesia, namun juga hewan terancam punah lainnya di dunia,” ungkap Arif Satria.
Kapasitas IPB University juga akan meningkat dan diakui sebagai salah satu World Class University yang ada di Indonesia.
Dilansir dari World Wide Fund for Nature, ada lima spesies badak di dunia, yaitu: Badak putih di Afrika, Badak hitam di Afrika, Badak bercula satu di Asia, Badak Jawa dan Badak Sumatera di Indonesia.
Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) merupakan satu-satunya badak Asia yang memiliki dua cula. Di Indonesia, badak Sumatera ditangkarkan di Taman Nasional Way Kambas (TNWK).
Berita terakhir tentang badak Sumatera ialah kelahiran anak badak betina pada 24 Maret 2022 lalu. Anak badak betina lahir hasil perkawinan badak betina Rosa dengan badak jantan Andatu. Kelahiran badak betina ini merupakan kebuntingan badak Rosa yang kesembilan, dengan masa kebuntingan selama 476 hari. (AP)