Organisasi Mahasiswa

Terlibat di organisasi kampus secara tidak langsung akan membangun jiwa kepemimpinan dan profesionalisme di kalangan mahasiswa. Mahasiswa dapat mengembangkan potensi kepemimpinan dan profesionalisme melalui berbagai organisasi kampus. Organisasi mahasiswa yang ada di Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB diantaranya adalah Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Profesi (Himpro), dan Komunitas

Dewan Perwakilan Mahasiswa SKHB

Dewan Perwakilan Mahasiswa Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis atau DPM SKHB merupakan Organisasi mahasiswa yang berperan dalam urusan legislatif di tingkat Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB. Berdasarkan fungsinya, DPM SKHB memiliki 3 fungsi yaitu Legislasi, Anggaran, dan Pengawasan. Fungsi legislasi merupakan fungsi untuk membentuk dan menetapkan aturan main yang berlaku bagi setiap Organisasi Mahasiswa di SKHB. Fungsi anggaran merupakan fungsi untuk menentukan pembagian anggaran BOPTN secara tepat kepada setiap Organisasi mahasiswa yang berada di SKHB. Fungsi pengawasan merupakan fungsi untuk mengawasi segala kegiatan Organisasi Mahasiswa agar sesuai dengan visi kelembagaan yang dituangkan dalam UUD KM IPB tahun 2011 dan Garis Besar Haluan Kerja SKHB IPB. Pada pelaksanaannya untuk menjalankan ketiga fungsi tersebut, perlunya koordinasi dan komunikasi yang baik dengan anggota DPM maupun Organisasi mahasiswa lainnya.

Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB

Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB merupakan suatu lembaga kemahasiswaan yang berada di SKHB IPB University yang bersifat eksekutif. BEM SKHB IPB University akan bergerak dengan menampung seluruh ide dan minat mahasiswa SKHB IPB yang kemudian dirangkum menjadi suatu program kerja. Semua program kerja tersebut dilaksanakan selama satu tahun kepengurusan oleh seluruh anggota BEM SKHB bersama seluruh civitas SKHB IPB. Dalam melaksanakan program kerja tersebut, BEM SKHB bergerak bersama-sama secara kekeluargaan. Struktur kepengurusan BEM SKHB terdiri atas Badan Pengurus Harian yang langsung menaungi tiga Biro dan enam Departemen yaitu Biro Internal dan Eksternal, Biro Media Branding, Biro Bisnis dan Kemitraan, Departemen Pengembangan Sumberdaya Mahasiswa (PSDM); Departemen Kajian dan Aksi Strategis (Kastrat); Departemen Sosial Lingkungan (Sosling); Departemen Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa (Adkesmah); Departemen Seni dan Budaya (SenBud); Departemen Olahraga (Depor). BEM FKH juga memiliki dua Lembaga Struktural yaitu DKM An-Nahl (Dewan Keluarga Mushalla An-Nahl) yang berada di bawah naungan Departemen PSDM dan Lembaga Struktural Steril (Seni Teatrikal Ilmiah) yang dinaungi langsung oleh Departemen Seni dan Budaya. BEM SKHB juga memilki peran dalam membantu dan mendampingi Panzer Ungu yang merupakan basis suporter kebanggaan SKHB IPB

BEM SKHB IPB University memiliki 2 lembaga struktural yaitu 

  1. DKM An-Nahl

Dewan Keluarga Mushola (DKM) An-Nahl merupakan lembaga struktural dari Badan Eksekutif Mahasiswa SKHB. DKM An-Nahl sebagai lembaga struktural yang berlatar belakang kerohanian islam memiliki tujuan untuk menjaga supaya suasana islam tetap terasa di Sekolah serta berperan dalam mensyiarkan dakwah islam di SKHB.

  1. STERIL (Seni & Teater Ilmiah)

Steril merupakan Lembaga Struktural yang diawasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis Institut Pertanian Bogor. Steril menjadi  wadah untuk menampung serta menyalurkan minat dan bakat mahasiswa khususnya dibidang seni. Steril memiliki beragam jurusan seni, seperti seni musik, tari, theater, vocal individu, vocal grup, dan lukis. Steril menjadi suatu lembaga yang menjadi fokus mahasiswa diluar kegiatan kuliah. Padatnya perkuliahan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis serta tugas dan laporan menjadikan mahasiswa membutuhkan sebuah hiburan.

 

Himpunan Profesi (Himpro)

  1. Hewan Kesayangan & Satwa Akuatik Eksotik (HKSA)

HKSA pertama kali didirikan oleh angkatan 32, Geniculum, Himpro HKSA tercetus dari mahasiswa-mahasiswa kedokteran hewan yang memiliki peminatan profesi di bidang hewan kecil, kuda, dan satwa akuatik eksotik. Logo yang menjadi simbol dari HKSA dibuat pada tahun 2006, dengan menggunakan 5 hewan sebagai representasi dari peminatan HKSA, yaitu anjing, kucing, dan kuda yang menghadap ke arah yang sama sebagai satu visi. Ikan yang berenang sebagai tanda organisasi yang dinamis, ular di kedua sisi sebagai lambang keseimbangan. Warna yang dipilih adalah “orange”, karena mencerminkan ciri khas himpro HKSA yaitu persahabatan.Merespon sistem mayor minor yang digunakan IPB, tahun 2006, HKSA memulai sistem kuliah tersertifikasi (Basic, Intermediate, Advance) dan ujian sertifikasi pada tahun 2009. Dengan begitu anggota akan mendapat pengetahuan dan ilmu lebih mengenai profesi kedokteran hewan yang mencakup bidang hewan kesayangan dan satwa akuatik eksotik.Himpro HKSA memiliki 8 divisi yang dibagi kedalam 3 divisi kehewanan dan 5 divisi non kehewanan. Divisi kehewanan memiliki beberapa kegiatan yang berhubungan langsung dengan hewan, kegiatan meliputi kuliah, praktikum dan kunjungan  ke lokasi pembudidayaan masing masing hewan. Divisi kehewanan meliputi divisi hewan kecil, divisi kuda, dan divisi satwa akuatik dan eksotik. Divisi non kehewanan, berperan dalam mendukung kegiatan yang diselenggarakan oleh himpro HKSA. Divisi non kehewanan meliputi divisi pendidikan, divisi kewirausahaan, divisi infokom, divisi internal, dan divisi external.

  1. Satwa Liar (Satli)

Himpunan Mahasiswa Profesi Satwaliar (Himpro Satli) merupakan organisasi mahasiswa yang bergerak di bidang ilmu pengetahuan dan praktis mengenai kesehatan satwa liar serta medik konservasi. Organisasi Mahasiswa ini berada di bawah naungan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis dan juga IPB sebagai organisasi yang resmi dan memiliki Anggaran Dasar serta Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Himpro Satli memiliki tujuan yaitu menambah pengetahuan dan keterampilan anggotanya mengenai ruang lingkup kesehatan satwa liar dan juga medik konservasi.

Satwa liar yang dipelajari di Himpro Satli mengacu pada UU RI no. 5 tahun 1990 yang berbunyi “Satwa liar adalah semua binatang yang hidup di darat, air, dan/atau udara yang masih memiliki sifat liar, baik yang hidup bebas maupun dipelihara manusia”. Pengetahuan mengenai medik konservasi juga diatur dalam undang-undang tersebut yang berbunyi “Medik konservasi adalah penerapan medik veteriner dalam penyelenggaraan kesehatan hewan di bidang konservasi satwa liar”. Kedua hal ini merupakan landasan hukum yang diacu oleh Himpro Satwaliar.

Himpro Satwaliar memiliki perangkat-perangkat untuk mencapai tujuannya, yaitu BPH, divisi, dan cluster. BPH terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara. Divisi yang dimiliki Himpro Satwaliar untuk mencapai tujuan keorganisasiannya ada empat, yaitu Divisi Internal, Divisi Eksternal, Divisi Pendidikan, dan Divisi Informasi dan Komunikasi. Sedangkan cluster merupakan perangkat untuk mendukung kepeminatan serta untuk mencapai fokus pengetahuan yang diharapkan oleh anggota, ada enam yaitu Wild Carnivore, Wild Herbivore, Wild Ornith, Wild Aquatic, Primate, dan Herpet.

  1. Ruminansia

Himpunan Mahasiswa Profesi Ruminansia (HIMPRO RUMINANSIA) FKH IPB merupakan salah satu kelembagaan yang secara legalitas diakui keberadaannya dalam struktur Keluarga Mahasiswa IPB. Himpunan Mahasiswa Profesi Ruminansia SKHB IPB  dibentuk dalam rangka memfasilitasi minat mahasiswa kedokteran hewan IPB untuk mempelajari hewan ruminansia. Himpunan  Mahasiswa Profesi Ruminansia SKHB IPB  memiliki bidang dan ranah kegiatan pengembangan pendidikan, pelatihan, pengkajian, dan penelitian  ternak ruminansia. Lembaga ini membentuk mahasiswa kedokteran hewan yang terampil, intelek di bagian ternak ruminanisa, kritis, analitis, inovatif, kreatif, dan bertanggung jawab. Fokus Himpro Ruminansia adalah pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan pendidikan keprofesian.

Untuk memudahkan dalam menjalankan fungsi organisasinya, kepengurusan Himpro Ruminansia dibagi menjadi beberapa divisi, yaitu Badan Pengurus Harian (BPH), Divisi Internal, Divisi Eksternal, Divisi Pendidikan, Divisi Komunikasi dan Informasi (KOMINFO), Divisi Kewirausahaan. Himpro Ruminansia juga memiliki berbagai clan yang bertujuan untuk memudahkan fokus pembelajaran dari jenis-jenis hewan ternak ruminansia. Clan tersebut terdiri atas Clan Sapi Potong, Clan Sapi Perah, Clan Kerbau dan Clan Domba dan Kambing.

  1. Ornithologi & Unggas

Himpunan Mahasiswa Profesi Ornithologi dan Unggas merupakan sebuah organisasi yang dibentuk dengan tujuan mewadahi anggota khususnya civitas SKHB. Himpro ini memiliki fokus untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan mengenai Dunia Ornithologi dan perunggaasan. Himpro juga merupakan wadah untuk mengasah baik softskills maupun hardskills. Tentu saja himpro juga bertujuan agar mahasiswa kedokteran Hewan SKHB IPB dapat berkontribusi ke masyarakat

Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia (IMAKAHI) IPB

Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia (IMAKAHI) IPB adalah organisasi mahasiswa SKHB IPB untuk menampung aspirasi mahasiswa SKHB IPB serta memperjuangkan profesi kedokteran hewan. Organisasi ini berasaskan Pancasila dan mempunyai prinsip berupa kebebasan akademik yang bertanggungjawab, kebenaran ilmiah, kebersamaan, keterbukaan, kemitraan dan kerakyatan. IMAKAHI atau Indonesian Veterinary Student Association merupakan organisasi yang termasuk dalam Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS) yang bertaraf nasional serta internasional. PC IMAKAHI IPB memiliki program unggulan seperti VISI (Veterinary Integrity Skill Improvement) yang memiliki fokus pada pelatihan manajemen kepemimpinan serta  perayaan World Veterinary Day yang merupakan bentuk kecintaan mahasiswa kepada profesi dokter hewan. Program lainnya adalah program rutin yang dilaksanakan untuk mengangkat permasalahan kedokteran hewan terkini di dalam forum-forum diskusi.

Panzer Ungu

Panzer ungu merupakan basis suporter kebanggaan SKHB. Panzer ungu bermula pada saat berlangsungnya TPB Cup 2013. Saat itu mahasiswa FKH, dalam hal ini angkatan 48 sudah tergabung dalam kelas P13 dan P14. Keinginan untuk bersatu sangat tinggi, setiap pertandingan selalu dipenuhi suporter untuk mendukung para atlet yang berlaga. Pada akhirnya pun berhasil meraih gelar Best Supporter TPB Cup 2013. Sebelum berlangsungnya OMI 2013 ada beberapa orang mahasiswa FKH 48 yang menyadari bahwa suporter FKH harus bisa bangkit dari  keadaannya di waktu itu. Atas dasar itulah terbentuknya Panzer Ungu. Tak mudah untuk membangun Panzer ungu, tidak hanya tenaga tapi materi maupun waktu rela diberikan oleh para pendiri Panzer ungu ini yaitu M Elmanaviean, Arianto S, Zulfikar HI, Alif Hanugrah, Rizal R dan Fauzan A serta dukungan dari mahasiswa lain terutama angkatan 48, dengan perlengkapan seadanya, seperti memanfaatkan bass yang sudah tidak terpakai di Ruang Kelas SKHB A.