Selain bekal teori, Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University juga bekali Petugas Pemeriksa Kesehatan Hewan dan Daging Kurban dengan keterampilan (praktik) untuk pemeriksaan antemortem dan postmortem, (22/06). Keterampilan ini diperlukan saat pemeriksaan hewan dan daging kurban dalam kondisi keberadaan Penyakit Mulut dan Kuku, Lumpy Skin Disease, dan kewaspadaan terhadap Peste des Petits Ruminants. Praktik pemeriksaan antemortem dan postmortem ini diikuti oleh 105 mahasiswa Program Sarjana dan PPDH (Pendidikan Profesi Dokter Hewan) dengan 8 dosen SKHB sebagai instruktur. Kegiatan dilaksanakan di dua lokasi, yakni Rumah Sakit Hewan Pendidikan dan Ruang Rumah Potong Unggas SKHB IPB University.

“Salah satu upaya SKHB IPB dalam menjamin petugas pemeriksa yang akan diturunkan ke masyarakat memiliki kemampuan yang baik dalam pemeriksaan antemortem dan postmortem, yaitu dengan memberikan pelatihan,” jelas Dr. Herwin Pisestyani selaku Ketua Pelaksana.

“Pembekalan berupa praktik melengkapi pembekalan teori yang telah dilakukan di hari sebelumnya. Dengan kedua jenis pembekalan ini, petugas kurban SKHB diharapkan dapat memeriksa kesehatan hewan dan daging kurban dengan tepat dan benar, sehingga daging dari hewan kurban yang akan dikonsumsi oleh masyarakat terjamin aman, sehat, utuh dan halal,” imbuhnya.

Kegiatan praktik dilaksanakan dalam satu sesi. Mahasiswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil, masing-masing terdiri dari sepuluh mahasiswa dan didampingi satu dosen. Setiap mahasiswa mengikuti dua kegiatan praktik, yakni praktik pemeriksaan antemortem di lapangan dan praktik pemeriksaan postmortem di ruangan laboratorium.

“Kami sangat terbantu dengan pembekalan ini. Pembekalan ini menekankan cara dan praktik terkait pemeriksaan hewan kurban dalam kondisi keberadaan beberapa penyakit yang pernah mewabah, seperti PMK dan Lumpy Skin Disease, sebelum turun ke lapangan,” ungkap salah satu mahasiswa peserta. (AP)