Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University tahun 2023 ini telah menggelar Summer Course kedua dengan tema, “Indonesian Conservation of Critically Endangered Sumatran Rhinoceros (Dicerorhinus sumatrensis)” (17/07). Kegiatan ini berhasil menyatukan peserta dari dalam dan luar negeri untuk mempelajari tantangan dan solusi bagi konservasi Badak Sumatera yang terancam punah.
Dalam upaya untuk memberikan pemahaman mendalam tentang perlunya pelestarian Badak Sumatera, Summer Course kali ini membahas topik-topik penting dari berbagai sisi konservasi. Topik-topik ini disampaikan oleh narasumber yang ahli di bidangnya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, seperti dari Sumatran Rhino Sanctuary (SRS), SKHB IPB University, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Freie Universität Berlin, dan Leibniz Institute of Zoo and Wildlife Research, Berlin, Germany. Peserta menerima wawasan mengenai ekologi, kesehatan, teknik reproduksi, dan tantangan konservasi yang dihadapi oleh spesies langka ini.
Kegiatan Summer Course SKHB tahun 2023 ini diatur dalam format yang inovatif secara hybrid. Sepuluh hari pertama berlangsung dalam bentuk kuliah daring yang diikuti oleh 78 peserta dari enam negara, meliputi paparan materi dan diskusi. Kegiatan dilanjutkan dengan lima hari secara langsung atau luring di Taman Nasional Way Kambas dan Sumatran Rhinos Sanctuary (SRS) di Provinsi Lampung, dua lokasi penting tempat pelestarian Badak Sumatera. Partisipasi peserta dalam dua bentuk, daring dan luring, ini memberikan dimensi berbeda dalam pengalaman pembelajaran. Sesi daring memungkinkan akses yang luas bagi peserta dari berbagai negara dan institusi, sementara sesi luring memberikan pengalaman lapangan yang mendalam di habitat alami Badak Sumatera bagi peserta yang tertarik di bidang konservasi.
Peserta berasal dari berbagai negara, yaitu Univerdad de Murcia (Spanyol), Vietnam National University of Agriculture dan Nong Lam University (Vietnam), The University of Zambia (Zambia), University of Glasgow (Ireland), Mumbai Veterinary College dan MAFSU (India), dan dari berbagai universitas di Indonesia. Sembilan orang di antaranya berkesempatan untuk langsung berkunjung dan belajar di SRS, Way Kambas.
Summer Course ini diharapkan dapat membentuk generasi muda yang paham dan peduli terhadap lingkungan dan pelestarian satwa liar Indonesia, khususnya Badak Sumatera. Pelibatan peserta internasional untuk memberikan wawasan dan perspektif global dalam upaya konservasi. Diharpkan, summer course yang melibatkan berbagai peserta dari berbagai negara dapat menyosialisasikan upaya pelestarian spesies langka yang memiliki peran penting bagi ekosistem keaneragaman hayati di Indonesia. (AP)