IPB University melalui Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB), bekerja sama dengan Universitas Indonesia, Wageningen University & Research, Utrecht University, serta didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan Pemerintah Belanda melalui LPDP, telah sukses menyelenggarakan Lokakarya Penilaian Risiko Bersama (Joint Risk Assessment/JRA) Avian Influenza pada tanggal 14–15 Mei 2025 di Hotel Bigland, Kota Bogor.

Lokakarya ini merupakan bagian dari upaya strategis nasional dalam mengantisipasi penyebaran Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI), khususnya subtipe H5N1, yang berpotensi menular dari unggas ke manusia melalui interaksi langsung maupun lingkungan terkontaminasi. Kegiatan ini juga sejalan dengan pendekatan One Health yang mengintegrasikan sektor kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan lintas sektor dari tingkat pusat hingga daerah, termasuk perwakilan Kementerian Pertanian, Kemenko PMK, beberapa Dinas yang ada di Kota dan Kabupaten Bogor, Perumda Pasar, akademisi IPB University, serta mitra internasional seperti WHO dan FAO Indonesia.

Selama dua hari, peserta mendiskusikan dan merumuskan jalur risiko penularan HPAI di pasar unggas hidup, menyusun karakterisasi risiko, serta mengembangkan opsi manajemen dan komunikasi risiko. Salah satu temuan penting dalam lokakarya ini adalah tingginya tingkat ketidakpastian akibat minimnya data surveilans lingkungan dan praktik biosekuriti yang masih terbatas di pasar unggas hidup.

Prof. drh. Srihadi Agungpriyono, Ph.D., PAVet(K), selaku ketua tim peneliti, menyampaikan bahwa “Kegiatan ini menjadi fondasi ilmiah bagi pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan pengendalian flu burung yang lebih adaptif dan berbasis bukti.”

Rangkaian kegiatan ini ditutup dengan penyusunan rekomendasi strategis untuk pemerintah daerah, termasuk peningkatan edukasi kepada pedagang unggas, penguatan regulasi biosekuriti pasar, serta pelaksanaan simulasi wabah flu burung untuk meningkatkan kesiapsiagaan.