Riset Mahasiswa

Cat IVD Apps: Intra Vaginal Device sebagai Kontrol Populasi dan Identitas Kucing Betina Berbasis Android untuk Mewujudkan Perumahan Ramah Hewan

Mahasiswa : Dian Utami, Fathan Abdul Aziz, Resti Puspitaningsih, Yaomil Ashar, Syahrul Fadhillahir

Dosen pembimbing : Drh Mokhamad Fakhrul Ulum, MSi, PhD

Deskripsi :

Program Cat IVD Apps adalah program edukasi  dan penerapan teknologi kepada masyarakat untuk mewujudkan perumahan ramah hewan. Cat IVD Apps merupakan penerapan teknologi berbasis Android yang dapat menjawab permasalahan masyarakat terkait kucing. Penggunaan aplikasi ini berpotensi sebagai kontrol populasi, pengendalian zoonosis, dan peningkatan pengetahuan masyarakat terkait manajemen dan kesejahteraan kucing.

Kegunaan :

  • Kontrol populasi kucing.
  • Menurunkan dan mencegah kejadian zoonosis.
  • Membentuk sikap dan perilaku masyarakat yang peduli terhadap kucing.
  • Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai manajemen kucing.

Keunggulan :

  • Sebagai kontrol populasi danidentitas kucing.
  • Sebagai rekomendasi program untuk mewujudkan perumahan ramah hewan.
  • Aplikasi Android Cat IVD Apps menyimpan informasi mengenai manajemen kucing   sehingga dapat digunakan sebagai media edukasi.


Potensi Hidrolisat Protein Maggot (Hermetia illucens) sebagai Anti Diabetes untuk Mendukung Tercapainya Zero Hunger dalam SDGs

Mahasiswa: Imam Ali Alzaini Bycahqi, Muhammad Rifqi Janjani, Cepty Rohmawati

Dosen Pembimbing: Prof. drh. Tutik Wresdiyati, Ph, D

Deskripsi

Asam amino bebas pada protein maggot dapat ditingkatkan melalui proses hidrolisis secara enzimatis. Beberapa jenis asam-asam amino bebas memiliki kemampuan insulinotropik yang dapat menggertak sintesis insulin. Kemampuan tersebut perlu diuji pengaruh hipoglikemiknya dengan menggunakan tikus model hiperglikemia. Penelitian penggunaan hidrolisat maggot sebagai kandidat produk antidiabetes masih belum ada. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa hidrolisat protein maggot berpotensi menjadi kandidat terobosan baru di bidang biomedis sebagai produk antidiabetes.

Kegunaan :

Temuan sediaan obat ini memiliki kegunaan sebagai antihiperglikemia yang berpotensi besar sebagai antidiabetes. Potensi tersebut perlu dilakukan penelitian lanjutan menggunakan uji in vitro menggunakan enzim dipeptidil peptidase 4 dan uji in vivo menggunakan hewan model diabetes serta pendekatan histologi untuk membuktikan bahwa hidrolisat maggot memang mampu sebagai antidiabetes. Obyek pengobatan yang menjadi target sasaran adalah manusia dengan diabetes tipe 1 dan 2. 

Keunggulan:

Keunggulan dari temuan ini adalah protein maggot diduga bekerja sebagai penstimulasi insulin, prekursor hormon, dan harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan suntik insulin.


Potensi Ekstrak Daun Biduri (Calotropis gigantea) sebagai Akarisida untuk Ayam Buras

Mahasiswa: Virgilius Martin Kelake Kedang, Rama Adi Rianto, Idho Anugrah Al Kholik

Dosen Pembimbing: Prof. drh. Upik Kesumawati Hadi, MS, Ph.D

Deskripsi

Gurem atau tungau ayam (Ornithonyssus bursa) merupakan salah satu ektoparasit yang kerap menyerang ayam ketika sedang dalam masa pengeraman telur. Infestasi gurem dapat menurunkan produktivitas ayam bahkan dapat menyebabkan kematian pada anak ayam. Biduri (Calotropis gigantea) merupakan salah satu tanaman yang kerap dimanfaatkan sebagai tanaman obat oleh masyarakat Indonesia. Kandungan dalam daun biduri dipercaya dapat mengusir berbagai parasit eksternal yang kerap menjadi masalah pada unggas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi ekstrak daun biduri sebagai kandidat bioakarisida untuk mengatasi masalah infestasi ektoparasit pada sektor peternakan unggas.

Kegunaan :

Temuan sediaan ekstrak daun biduri memiliki efektivitas yang tinggi dan hampir menyamai efektivitas akarisida sintetik. Penelitian ini menemukan bahwa ekstrak daun biduri berpotensi untuk digunakan sebagai bioakarisida. Potensi ekstrak daun biduri ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan pendekatan klinis dan toksikologi untuk mengetahui tingkat keamanan ekstrak daun biduri terhadap ayam buras. 

Keunggulan:

Keunggulan dari temuan ini adalah ekstrak daun biduri efektif dapat menurunkan tingkat infestasi tungau mencapai 100% dalam 48 jam. Ekstrak daun biduri dinilai lebih aman terhadap kemungkinan keracunan pada hewan dan pencemaran lingkungan dibandingkan dengan akarisida sintetik.


Pemanfaatan Limbah Kulit Jengkol (Archidendron pauciflorum) untuk Pengobatan Skabies pada Kambing

Mahasiswa : Dina Nurzuliana, Aisyah Permata Byan, Muhammad Islahul Islam, Reswan Frediansyah, Reza Wahyu Pratama

Dosen Pembimbing : Dr. Drh. Aluia Andi Mustika, M.Si

Deskripsi :

Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas ekstrak kulit jengkol dalam menghambat infeksi dari infestasi Sarcoptes scabiei. Kulit jengkol memiliki zat aktif berupa alkaloid, steroid, kumarin, terpenoid, tanin, polifenol, dan saponin yang efektif menjadi obat skabies. Kulit jengkol diekstraksi dan dibuat dalam bentuk sprai, sehingga mudah digunakan. Sampel dalam penelitian ini adalah kambing. Hasil riset menyatakan bahwa tingginya kasus skabies di Indonesia terjadi pada kambing.

Kegunaan :

Kulit jengkol memiliki manfaat sebagai insektisida, larvasida, repellent (penolak serangga), dan antifeedant (penghambat makan) dengan cara kerja sebagai racun kontak dan racun perut (Surya 2017).

Keunggulan :

(1) Penggunaan obat sintetik dapat membahayakan ternak. maka dari itu dibutuhkan solusi untuk melakukan riset alternatif pengobatan skabies yang aman, tidak meninggalkan residu dan efek samping (2) Menekan angka penyebaran dan penularan skabies di Indonesia (3) Memanfaatkan limbah kulit jengkol agar optimal dalam memanfaatkan sumber daya alam (4) Menyediakan obat antiskabies yang harganya terjangkau oleh masyarakat dan mudah didapat.


JAMU JEKO : Jamu Berbahan Dasar Jahe Meniran Kencur dan Sambiloto Sebagai Alternatif Pengganti Antibiotic Growth Promotor Pada Ayam Broile

Mahasiswa : Latifa Putri Fajr, Endi Juniardi, Dina Nurzuliana, Aryo Kurnia Ramadhan, Fadel Hafiz Akbar

Dosen Pembimbing : Dr. drh. Aulia Andi Mustika M.Si.

Deskripsi : 

Jamu JEKO merupakan produk jamu ternak unggas yang berperan sebagai feed suplement bagi ternak unggas khususnya ternak ayam broiler. Jamu JEKO merupakan kombinasi tanaman herbal Jahe, Meniran, Kencur, dan Sambiloto yang berperan dalam meningkatkan kualitas hidup dan mempercepat pertumbuhan pada ayam broiller. feed supplemen yang dibuat ke dalam bentuk Jamu JEKO ini berperan sebagai alternatif pengganti feed additive antibiotic growth promotors pada ayam broiler yang aman, efektif, efisien, serta harga yang terjangkau terutama bagi peternak mandiri. Produk ini  ditambahkan pada pakan dan air minum ayam broiler.

Kegunaan : 

Jamu JEKO dapat memberikan pengaruh positif terhadap kekebalan tubuh karena penyakit dan dapat sebagai pelengkap dari pakan yang diberikan peternak. senyawa aktif minyak atsiri oleoresin maupun gingerol dalam rimpang jahe berperan merangsang sekresi enzim pencernaan terutama lipase, disakarida dan maltose yang dapat mengoptimalkan fungsi organ sehingga proses pencernaan semakin cepat dan optimal. Zat aktif flavanoid pada meniran berkhasiat sebagai antioksidan dan memiliki potensi sebagai imunomodulator, sehingga mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan mampu menangkal serangan virus, bakteri, dan mikroba lain. Minyak atsiri dalam kencur juga dilaporkan dapat  meningkatkan palatabilitas pakan, berperan sebagai antibakteri, dan antijamur. Senyawa andrographolide pada sambiloto memiliki peran dalam menurunkan kadar mediator inflamasi sitokin dan mortalitas ayam broiller.

Keunggulan :

Produk ini memiliki keunggulan seperti bahan bahan yang digunakan berasal dari alam tanpa adanya campuran bahan pengawet, tidak membahayakan bagi lingkungan dan makhluk hidup lainnya, berperan dalam meningkatkan bobot dan kualitas ternak, meningkatkan efektifitas dan efisiensi pakan, memacu enzim-enzin pencernaan hewan ternak, meningkatkan nafsu makan pada ternak,meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan virus, bakteri, dan penyakit lainnya, menurunkan bau ammonia yang dihasilkan dari kotoran ayam, feed suplemen yang tidak meninggalkan residu kimia, dan menurunkan risiko resistensi mikroba.


Tingkat Efektivitas Sediaan Tablet Berbasis Biji Carica Papaya sebagai Alternatif Pengobatan Haemonkosis pada Kambing

Mahasiswa : Indhira Pratiwi, Nevy Aurelia Kharenindha, Ayunia Dwi Afianti

Dosen pembimbing : Dr. drh. Ridi Arif

Deskripsi :

Banyaknya kasus haemonchosis pada ternak di Indonesia, khususnya kambing dapat menimbulkan kerugian. Harga anthelmintic yang mahal dan penggunaan secara terus-menerus dapat menyebabkan resistensi pada kambing. Tingkat konsumsi buah pepaya terutama pepaya California yang tinggi menyebabkan meningkatnya limbah biji pepaya. Kurangnya pemanfaatan limbah biji pepaya di kalangan masyarakat mendorong untuk melakukan penelitian ini. Biji pepaya berpotensi sebagai anthelmintic alami karena mengandung flavonoid, terpenoid, alkaloid, saponin, tannin, dan steroid. Penelitian ini bertujuan memunculkan inovasi baru berupa sediaan tablet.

Kegunaan:

Mampu menghasilkan sediaan anthelmintic alami sebagai alternatif anthelmintic sintetik sekaligus mencegah terjadinya resistensi anthelmintic, memberikan kemudahan bagi para peternak dalam mengaplikasikan anthelmintic di lapang dengan cara pemberian tablet, dan menyehatkan ternak melalui eliminasi endoparasit helmint sehingga produktivitas kambing meningkat.

Keunggulan :   

Sediaan tablet memiliki keunggulan berupa daya simpannya yang tinggi dan harganya yang relatif lebih murah. Pembuatan tablet dari bahan alam diharapkan dapat berpengaruh terhadap pengembangan obat tradisional Indonesia untuk semakin maju dengan kualitas memenuhi standar yang telah ditetapkan (Fitri et al. 2016).


Atraktan Berbasis Air Seni Sapi Dan Limbah Hati Ayam Pengendali Lalat (Chrysomya Bezziana) Penyebab Myiasis Di Peternakan Sapi

Mahasiswa : Rere Epiyanti, Ira Mahfudah, Azed alfara, dan Riyan Alifbi Putera Irsal

Dosen Pembimbing : Drh. Min Rahminiwati, MS, Ph.D

Deskripsi :

Penelitian ini merupakan penelitian riset eksakta berupa atraktan berbasis air seni sapi dan limbah hati ayam yang dibusukkan kemudian dilakukan pencampuran kedua bahan tersebut menjadi 10 formula dengan perbandingan bertingkat, kemudian formula tersebut diuji efektivitasnya terhadap lalat Chrysomya bezziana dan dicari yang memiliki daya tarik terbaik terhadap lalat Chrysomya bezziana. Lalat digunakan sebagai parameter penelitian dengan menghitung banyaknya lalat yang hinggap pada lem yang sudah disemprotkan oleh masing-masing formula. Natrium benzoate digunakan sebagai bahan pengawet yang ditambahkan kedalam formula.

Kegunaan :

  • Mengurangi populasi lalat Chrysomya bezziana penyebab myiasis di kandang sapi
  • Mencegah dan mengurangi terjadinya potensi sapi terkena myiasis akibat lalat chrysomya bezziana
  • Mencegah adanya penularan myiasis pada manusia 

Keunggulan : 

  • Atraktan dengan bahan sederhana dan aman yang mudah didapat namun memiliki daya Tarik terhadap lalat Chrysomya bezziana
  • Pembuatan yang mudah sehingga dapat dilakukan tanpa penggunaan laboratorium khusus
  • Mampu mengurangi populasi lalat Chrysomya bezziana di kandang Sapi. 

VETFUS: Rancang Bangun Rompi Infus Portable Untuk Hewan Peliharaan Berbasis Digital

Mahasiswa : Afif Ahmad Nuras, Hanifati Husna, Masfufah, Nurma Sari

Dosen Pembimbing : Dr. drh. Ridi Arif

Deskripsi :

VETFUS merupakan rompi infus untuk hewan kesayangan yang dapat memberi informasi berbasis IoT (Internet of Things) dengan menggunakan mikrokontroler dan beberapa sensor untuk mengetahui indikator-indikator yang terdeteksi oleh sensor tersebut.

Kegunaan :

Desain rompi ini digunakan untuk memudahkan tindakan medis seperti infus terlepas karena digigit oleh hewan tersebut, meminimalkan resiko hewan dehidrasi akibat cairan infus terlepas, dan meningkatkan kenyamanan hewan saat hewan tersebut menjalani terapi.

Keunggulan :

  • Pemantauan dapat berlangsung dari jarak jauh, dan real-time. 
  • Meningkatkan efektivitas pemberian cairan infus
  • Memudahkan untuk melakukan tindakan medis
  • Meminimalkan resiko infus terlepas
  • Meningkatkan kenyamanan hewan saat diinfus

Baju Antitekuk: Pakaian Bayi dan Balita sebagai Solusi Menghindari Penekukan Lengan dalam Berganti  Pakaian

Mahasiswa : Aprilia Tri Haryanti, Indri susylawaty, amalia Vira Cahyani, Alfani Bisri

Dosen Pembimbing : Dr. Feryanto, S.P., M.Si

Deskripsi :

Baju antitekuk merupakan pakaian bayi dan balita yang dilengkapi ritsleting pada bagian bahu hingga ujung lengan baju. Begitu pun celananya dirancang dengan ritsleting pada bagian bawah dan salah satu sisinya.

Kegunaan :

Desain pakaian ini diterapkan untuk memudahkan para orang tua dalam mengenakan pakaian kepada buah hatinya. Baju Antitekuk dapat meminimalisir risiko cedera lengan pada bayi ketika mengenakan pakaiannya serta mengurangi risiko terjatuh pada balita ketika mengenakan celana sambil berdiri. Celana ini didesain supaya balita dapat mengenakan celana tanpa harus mengangkat salah satu kaki.

Keunggulan :

  • Orang tua tidak perlu lagi memasukkan lengan sang buah hati ke dalam lubang lengan baju yang sempit
  • Celana bisa dikenakan tanpa harus mengangkat salah satu kaki
  • Orang tua tidak perlu menggulung lengan baju dan celana buah hatinya sebelum dikenakan 
  • Terbuat dari bahan kain katun impor yang lembut dan sejuk

Pemanfaatan Limbah Biji Kurma untuk Menurunkan Tingkat Mortalitas pada Kelinci Melalui Efek Imunomodulator

Mahasiswa : Nurma Sari, Olivia Hafizah Putri, Juhriyatun Annisa, Ilham Putra Kusuma. H.

Dospem : Dr. Siti Sadiah, MSi, Ssi, Apt

Deskripsi :

Ekstrak biji kurma telah terbukti memiliki aktivitas antibakteri yang tinggi pada bakteri saluran pencernaan (E. coli dan S. typhi). Selain itu, biji kurma juga memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan daging buahnya. Adanya aktivitas antibakteri dan antioksidan pada biji kurma menjadi hipotesis bahwa ekstrak biji kurma diduga memiliki efek farmakologis yang lain, yaitu imunostimulan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas ekstrak biji kurma sebagai imunostimulan pada kelinci dengan parameter kenaikan titer antibodi, reaksi hipersensitivitas yang rendah, kenaikan bobot badan dan angka kematian yang rendah.

Kegunaan :

Kegunaan dari penelitian ini adalah menemukan ekstrak biji kurma yang efektif untuk meningkatkan kekebalan kelinci, serta dapat menurunkan angka kematian kelinci, sehingga akan lebih menguntungkan dan ekonomis bagi peternak kelinci. Dampak dari penelitian diharapkan mampu meningkatkan gairah peternak kelinci dan harga daging kelinci menjadi lebih kompetitif dibanding harga daging ayam dan sapi. Selain itu, limbah biji kurma juga dapat dikembangkan menjadi produk kesehatan yang dapat dikomersialiasikan, khususnya pada kelinci.

Keunggulan :

Keunggulan penelitian ini adalah meningkatkan nilai tambah limbah biji kurma untuk memperbaiki performa kesehatan kelinci menjadi lebih kebal dan tahan dari serangan penyakit.  Penelitian juga diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan berupa efek famakologis ekstrak biji kurma sebagai imunomodulator pada kelinci, sehingga bisa meningkatkan performa kelinci melalui metabolisme kelinci agar tidak mudah terserang penyakit.


Pemberdayaan Masyarakat dalam Pemanfaatan Limbah Sarana Persembahyangan oleh Masyarakat Desa di Bali

Mahasiswa : I Dewa Gede Wicaksana Prabaswara, Rafid Rizqullah, Gde Bayu Pangestu Aw

Dosen Pembimbing : Ir. Ngakan Komang Kutha Ardana, M.Sc.

Deskripsi :

Program pengabdian masyarakat ini dijalankan di Banjar Kedundung, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. Di daerah tersebut, terdapat komplek pura terbesar di Bali, yakni Pura Besakih, sehingga limbah sarana persembahyangan merupakan masalah serius yang belum ada solusi nyatanya. Menggandeng Karang Taruna Giri Kusuma Besakih, kami ingin mengolah limbah organik dari sisa sarana persembahyangan di sana menjadi pupuk kompos dan minyak atsiri yang dapat dipasarkan ataupun digunakan langsung oleh masyarakat setempat. Di samping itu, akan dibentuk program wisata edukasi terkait pengolahan sampah.

Kegunaan :

  • Menjadi salah satu solusi masalah lingkungan akibat banyaknya limbah sarana persembahyangan di desa tersebut.
  • Menggerakkan masyarakat mitra untuk aktif menjaga lingkungan sekaligus membangkitkan ekonomi mereka.
  • Menumbuhkan kesadaran, pemahaman, dan pengetahuan bagi pihak lain melalui program wisata edukasi terkait isu lingkungan dan pemanfaatan sampah.

Keunggulan :

Belum pernah ada program serupa sebelumnya, terutama di desa mitra. Permasalahan limbah sarana persembahyangan di Desa Besakih kurang mendapat perhatian pemerintah setempat, sehingga program ini  dapat menjadi salah satu tawaran solusi di samping memberdayakan masyarakat yang berada di taraf ekonomi menengah ke bawah.