Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University mengadakan pelatihan investigasi wabah untuk tenaga kesehatan hewan garis depan provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan pada 31/10 sampai 3/11 di Arch Hotel, Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan kerjasama SKHB, Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia (AFKHI), dan Indonesia Australia Red Meat and Cattle Partnership (IARMCP). Tema pelatihan ini adalah Pengendalian dan Penanggulangan Wabah Penyakit Ternak pada Sektor Peternakan Sapi di Indonesia.
Pelatihan diikuti sebanyak 28 orang dokter hewan dan 2 paramedik dari berbagai instansi, di antaranya Dinas Peternakan dan Perikanan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, yang ada di Jawa Barat serta perwakilan dari Koperasi Peternak Garut Selatan (KPGS) dan Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1. Acara pembukaan dihadiri oleh sekretaris AFKHI drh. Teuku Reza Ferasyi, M.Sc., Ph.D sekaligus membuka kegiatan pelatihan di hari pertama. “Tentunya dengan diselenggarakannya pelatihan ini dapat memberikan bekal bagi para dokter hewan garda terdepan agar selalu siap dalam melakukan investigasi wabah yang akan terjadi kedepannya,” ujar Teuku Reza dalam sambutannya.
Agenda pertama pelatihan diisi dengan penyampaian materi tentang Dasar-Dasar Epidemiologi dan Segitiga Kausalitas yang disampaikan oleh Dr. drh. Chaerul Basri, M.Epid sebagai salah satu fasilitator pelatihan ini. Beberapa fasilitator lain turut bergabung dalam pelatihan ini meliputi Dr. Drh. Widagdo Sri Nugroho, MP sebagai fasilitator nasional, drh. Novia Herwandi, M.PH dari Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten, dan drh. Pranyata T. Waskita, M.Biotek dari Universitas Padjadjaran.
Selain pemaparan materi, kegiatan pelatihan juga diisi dengan diskusi, pembuatan tugas, dan presentasi, serta praktik langsung secara berkelompok. Praktik langsung ke lapangan bertujuan untuk melakukan investigasi wabah secara langsung pada peternakan sapi perah di daerah Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Sapi Perah, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Kegiatan investigasi dilakukan dengan teknik wawancara terhadap 6 peternak dan pengamatan langsung ke kandang. Agenda ini turut dihadiri oleh Perwakilan IARMCP Petrus Widiantoro. Setelah mendapatkan data kemudian dibuat menjadi sebuah laporan kejadian wabah penyakit hewan. Selanjutnya kegiatan diisi lagi dengan pemaparan hasil praktik lapang dan diskusi di dalam kelas.
Kegiatan di hari terakhir berupa pemaparan materi tentang Alur Pelaporan Wabah, Data, dan ISIKHNAS, yang disampaikan oleh narasumber drh. Syafrison Idris, M.Si. selaku Koordinator Pengamatan Penyakit Hewan di Direktorat Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI. Setelah itu, seluruh rangkain pelatihan ditutup oleh Dekan SKHB IPB University, Dr. drh. Amrozi. (AP)