Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) menerima visitasi dalam rangka akreditasi internasional dari ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik) Jerman, pada 14/06 dan 15/06. Visitasi merupakan lanjutan setelah pengiriman dokumen laporan evaluasi diri (self assesment report, SAR ASIIN).

Tim asesor dipimpin oleh Prof. Dr. med. vet. Habil. Helen Louton (Faculty of Agricultural and Environmental Sciences, University of Rostock) dengan anggota terdiri dari Dr. Christian Gruber, MMI (Voted Consulting Munich), dan Dr. drh. Vista Budiariati (Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada), Nadya Wacimin (Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada), dan Dr. Natalia Vega (ASIIN Office). Tim asesor tersebut memiliki keterwakilan dari unsur akedemisi, industri, manajemen, dan mahasiswa.

“Motivasi kami mengajukan akreditasi ke ASIIN dalam rangka peningkatan kualitas dari proses pembelajaran dan lulusan agar berstandar internasional, serta bagian dari program internasionalisasi prodi-prodi yang ada di IPB,” jelas Prof. drh. Ni Wayan Kurniani Karja, MP, Ph.D, selaku Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan SKHB dalam pertemuan dengan asesor.

Selain pertemuan dengan koordinator program, pimpinan SKHB dan pimpinan IPB, asesor juga melakukan wawancara dengan tim task force penyusun SAR, mitra, dosen, mahasiswa, dan alumni. Di antara proses wasancara, asesor juga melakukan kunjungan ke berbagai fasilitas yang ada di SKHB, seperti Lab Anatomi (Ruang Moeslihoen), Ruang Nekropsi (Divisi Patologi), Lab Bedah, Lab Kesmavet, Lab Riset Terpadu, Ruang Praktikum FKH A, dan yang terakhir mengunjungi Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP).

 

Kegiatan visitasi akreditasi diakhiri dengan pertemuan semua pimpinan IPB, fakultas, prodi dan tim task force untuk mendengarkan paparan singkat dari asesor tentang hasil visitasi. 

 

“Thank you for smooth preparation during two days visitation. All stakeholders are eager to support the study program. Overall the study program is well dovelop,” tutur Prof Louton.

 

Ia merekomendasikan beberapa hal, seperti konsep diversitas, pelayanan untuk mahasiswa dan pegawai disabilitas dan berpenyakit kronis. Tim asesor sangat mengapresiasi kemampuan berbahasa inggris yang baik, terutama para mahasiswa, serta sistem kalibrasi soal ujian yang sangat baik di SKHB.

“We thank you for your hospitality and all effort during two days visitation,” ujar Prof Louton di akhir pertemuan. (AP/KM)