Himpunan Minat Profesi Ruminansia Fakultas Kedokteran Hewan IPB University menyelenggarakan acara tahunan Ruminant Action Project 2021 (RAP) pada hari Sabtu 28 Agustus 2021. RAP 2021 terdiri dari dua rangkaian acara, Webruminar Nasional 1 dan Webruminar Nasional 2. Webruminar Nasional 1 bertemakan “Teknologi dan Sistem Usaha Peternakan Terintegrasi yang Menguntungkan dan Berkelanjutan Selama Pandemi”. Acara ini dihadiri oleh tiga narasumber, yaitu CEO Dairy Pro Indonesia, drh. Deddy F Kurniawan, narasumber kedua adalah seorang peternak yang handal sekaligus owner dari MT Farm, Budi Susilo Setiawan, S.pt dan Prof. drh. Bambang Purwantara, M.Sc, Ph.D, beliau merupakan salah satu dosen di Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB University yang saat ini menjabat sebagai Ketua Asosiasi Hewan Reproduksi Indonesia. 

Drh. Deddy F Kurniawan menyampaikan tentang potensi bisnis saat covid yaitu agriculture food, basic need, kesehatan, retail dan teknologi. Beliau menambahkan tipe-tipe peternak dibagi menjadi beberapa diantaranya micro farmer, middle class farmer, corporate farmer

“Jika ingin survive pada masa pandemi maka solusi terbaik yaitu melakukan integrated bussiness.” ujar drh. Deddy F Kurniawan.

Narasumber kedua yaitu Prof. drh. Bambang Purwantara, M.Sc, Ph.D memberikan materi tentang runtutan generasi dari mulai dari pre-boomer hingga generasi milenial. Namun yang ditekankan oleh beliau yaitu generasi Z (GEN Z) dan milenial dalam pusaran pandemi. Menurut beliau, GEN Z dan Milenial mempunyai tuntutan dari konsumen sebagai peternak muda dalam industri persusuan. Prof. drh. Bambang Purwantara, M.Sc, Ph.D juga menyampaikan tentang ARTIFICIAL INTELLIGENCE & PRECISION dapat mempemudah para peternak dalam pemeliharan ternak. Contohnya seperti Smart Collar yang dapat mendeteksi birahi pada hewan ternak. 

Owner MT Farm, Budi Susilo Setiawan, S.pt memberikan banyak tips bagi muda mudi Indonesia yang ingin berkecimpung di bidang peternakan salah satunya yaitu pemeliharan ternak yang buruk dapat mempengaruhi tingkat reproduksi dari sapi atau hewan ternak lainnya. Beliau juga menceritakan tentang perusahaan nya yaitu MT Farm. MT farm merupakan perusahaan dalam bidang peternakan yang menerapkan sistem peternakan terpadu dan berkelanjutan. MT Farm sendiri memliki produk utama dan produk sampingan, produk utama berasal dari domba/kambing/satu, contohnya hewan untuk qurban dan aqiqah, mensuplai restoran, menjual produk kaleng untuk di ekspor serta produk ikutan untuk peci tas dan lain lain. Produk sampingan berasal dari limbah seperti kompos untuk sayuran organik dan limbah lainnya untuk ikan.

Sesi selanjutnya adalah sesi diskusi yang disambut oleh antusiasme para penanya dan peserta yang lebih kurang berjumlah 233 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. 

“Harapan besar panitia pada acara ini adalah peserta yang mengikuti dapat ilmu yang bermanfaat dan dapat diterapkan di kemudian hari” ujar Fabio, selaku Ketua Panitia.